Bandar Udara Internasional Kertajati, juga dikenal Bandar
Udara Majalengka atau West Java International Airport adalah bandar udara yang
berada di bagian timur laut dari Jawa Barat, Indonesia. Bandar udara ini
merupakan bandar udara terbesar kedua di Indonesia beradasarkan luas setelah
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, yang berlokasi di Kabupaten
Majalengka, kira-kira 68 kilometer di timur Bandung. Bandar udara ini dibangun
untuk melayani sebagai bandar udara internasional kedua di wilayah metropolitan
Bandung dan juga melayani Cirebon, bagian dari Jawa Barat dan Provinsi Jawa
Tengah.
Bandar udara ini diresmikan operasinya pada tanggal 24 Mei
2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang pertama di
bandar udara ini. Bandar udara ini memiliki landasan pacu tunggal sepanjang
2.500 meter dan akan diperpanjang hingga 3.000 meter pada bulan November 2018.
Bandar udara baru ini berfungsi sebagai penyangga untuk membantu memudahkan
lalu lintas udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.
Setelah selesai, Bandar udara ini akan memiliki kapasitas total hingga 29 juta
penumpang setiap tahun, dengan banyak ruang untuk ekspansi. Bandar udara ini
juga akan mengoperasikan terminal kargo dengan perkiraan resmi pada 1,5 juta ton
kargo pada tahun 2020.
Pembangunan Bandara Kertajati sendiri sudah direncanakan
sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri. Studi kelayakan Bandara ini
sebenarnya sudah ada sejak 2003, izin penetapan lokasi pun dilakukan sejak
2005. Saat itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan sanggup mendanai
sendiri pembangunan bandara dengan APBD. Namun, Pemprov Jawa Barat tak kunjung
merealisasikan pembangunan bandara tersebut hingga 2011. Setelah dilakukan
peninjauan ulang, pembangunan bandara ternyata membutuhkan alokasi APBN.
Ia menyebut selama tujuh tahun tidak ada kegiatan fisik
apapun karena izin penetapan hangus akibat pekerjaan pembangunan yang tidak
kunjung dimulai. Pekerjaan baru dimulai tahun 2014 untuk pengerjaan pembersihan
lahan dan pondasi. Tidak hanya itu saja, Bandara Kertajati juga dimasukkan
dalam Program Strategis Nasional (PSN). Pembangunan sejak 2015 hingga 2017
kemudian dilakukan dengan menggunakan anggaran Kementerian Perhubungan.
Adapun guna mengoperasionalkan bandara tersebut, Kementerian
Perhubunga kemudian pada 22 Januari 2018 memfasilitasi penandatanganan
perjanjian kerja sama penyelenggaraan jasa kebandarudaraan di Bandara
Internasional Jawa Barat (BIJB) antara Pemprov Jabar, PT BIJB dan PT Angkasa
Pura 2. Bandara ini diperkirakan menelan investasi mencapai Rp2,6 triliun. Saat
ini, pembangunan bandara sudah mencapai 98 persen, karena masih terdapat
beberapa tahap pembangunan yang masih harus diselesaikan.